Antara HipHop, Punk Anarkis dan imigran

Paella at Forat de Versonya

Minggu, 18 Oktober 2009
Secara tidak sengaja melewati sebuat taman menuju ke pasar, Forat de Versonya, yang berarti 'the hole of shame', tampak sibuk dengan wajan-wajan besar untuk membuat paella, free market, dan radio komunitas. Sebuah pojokan kecil dengan pohon digantungi foto-foto sejarah singkat taman ini juga siap membuka mata para pengunjung.

Saya dan Grey menghentikan sepeda kami dan berbicara sedikit dengan orang sekitar. Pesta besar akan diadakan hari ini. Bahkan sebuah set panggung telah dipersiapkan.

Sekilas cerita tentang Forat de Versonya, taman yang tidak akan anda temukan di peta Barcelona karena namanya sangat politis.. beberapa tahun lalu, di sekitaran taman ini terdapat beberapa gedung apartemen kosong yang dihuni oleh imigran dari Maroko, Turki dan beberapa negara timur tengah lainnya. Tidak hanya itu, kelompok punk anarkis juga menempati salah satu gedung tersebut. Istilah yang umum adalah "squatting", menempati gedung kosong secara liar. Kultur ini cukup kuat di sekitaran Eropa. Saya sempat mengunjungi salah satu squat yang telah diduduki secara 9 tahun di Amsterdam. Namun Barcelona sedikit berbeda. Jika di Amsterdam gedung yang telah lama tidak ditinggali memang boleh ditempati dengan syarat tertentu, di Barcelona kegiatan ini cukup menimbulkan kontroversi.

Forat de Versonya telah dijadwalkan menjadi kawasan yang lebih modern. Entah pada tahun berapa saya kurang begitu dapat informasinya, namun di tahun 2003 masih terdapat foto penangkapan para penduduk yang melakukan demonstrasi atas pembongkaran yang dilakukan pemerintah. Sebelum taman ini dibongkar, dulunya para imigran menanam tanaman organik dan memagarinya dengan rangka ban sepeda bekas. Kegiatan sosial dan politik dilakukan rutin. Taman ini menjadi hidup dan hangat. Transformasi menjadi gedung yang lebih modern dan taman yang tidak lagi hidup pun memang terlaksana. Namun hingga saat ini kegiatan makan siang bersama dan pasar bebas serta pesta sampai malam untuk mengingat pergerakan ini masih tetap berjalan.

Duduk di taman ini bersama ratusan imigran dan punk anarkis membuat saya merasa nyaman. Kami ikut berbaris untuk mendapatkan makan siang "paella" yang dijual secara sukarela. Terlihat lelaki yang ada di dalam foto penangkapan tahun 2003 membawa kaleng dan meminta sumbangan pada kami yang antri. Suaranya lantang, wajahnya tegas seperti tidak bisa lagi disakiti, senyumnya lebar tidak takut mati.

Tak lama setelah kami sampai di rumah, kami mendapat kabar bahwa teman-teman rapper dari Kuba dan Senegal akan tampil lagi malam ini di Forat de Versonya. Kami kembali lagi ke sana. Semakin larut, semakin ramai. Dengan irama hiphop, semua yang ada di sekitar taman berkumpul di depan panggung dan berdansa bersama diselimuti suasana dan lirik yang politis. Semuanya termasuk teman-teman hiphop, punk anarkis dan para imigran.

Forat de Versonya

Comments

Popular Posts